Kajian Insidental RUU Kesehatan Omnibus Law

Rancangan undang-undang (RUU) merupakan undang-undang yang baru diusulkan dan belum disahkan oleh presiden. Menurut pasal 20 UUD 1945 yang berbunyi : Dewan Perwakilan Rakyat memegang kekuasaan membentuk undang-undang. Setiap rancangan undang-undang dibahas oleh Dewan Perwakilan Rakyat dan Presiden untuk mendapat persetujuan bersama. DPR telah resmi mengirimkan draf RUU Kesehatan kepada pemerintah untuk dibahas setelah RUU tersebut disahkan sebagai inisiatif pada sidang paripurna bulan Februari lalu. RUU Kesehatan akan menggabungkan 13 UU yang berkaitan dengan kesehatan. Menurut Ketua Badan Legislasi DPR RI, Supratman Andi Agtas, tujuan utama dari RUU Kesehatan Omnibus Law adalah meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan, meningkatkan kualitas kesehatan, dan menurunkan biaya kesehatan di Indonesia. Rancangan undang-undang ini juga akan membentuk kerangka regulasi baru untuk sektor kesehatan, termasuk pembentukan badan asuransi kesehatan nasional. Namun, apakah sudah efektif ? read more

HARI KESADARAN CORNELIA DE LANGE SYNDROME (CDLS)

Sindrom Cornelia de Lange (CdLS) ditemukan pada tahun 1933 oleh seorang dokter anak, yaitu Cornelia Catharina de Lange yang berasal dari Belanda. Sindrom Cornelia de Lange (CdLS) merupakan suatu kelainan genetik langka yang umumnya dikenal dengan nama lain Brachmann de Lange syndrome. Cornelia de Lange Syndrome (CdLS) merupakan sindrom malformasi multisistem yang memiliki variasi fenotipik yang sangat luas. Diagnosis kelainan genetik ini sebagian besar terlihat jelas saat lahir, tetapi karena variasi fenotipik klinis yang luas, bentuk sindrom yang lebih ringan sering kali tidak dikenali. Sindrom Cornelia de Lange (CdLS) diperingati pada tanggal 14 Mei. Tujuan diadakannya hari kesadaran sindrom Cornelia de Lange (CdLS) adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk dapat lebih memahami tentang disabilitas dan untuk mengumpulkan keluarga-keluarga lain yang mengalami tantangan serupa untuk berkumpul dan berbagi cerita (Cheung, K dan Upton, J., 2015; Prawirohartono, E.P., 2021). read more