Dokter Gigi Kecil 2025: Kilau Senyum Sehat di Balik Tawa Ceria

Pada tanggal 11, 17, dan 18 Mei 2025, Departemen Pengabdian Masyarakat BEM KM FKG UGM telah melaksanakan program kerja “Dokter Gigi Kecil” sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut sejak dini pada anak-anak. Program ini dilatarbelakangi oleh kondisi kesehatan gigi dan mulut anak-anak yang masih memprihatinkan. Rendahnya pengetahuan dan kesadaran terhadap pentingnya menjaga kebersihan gigi dan mulut, kebiasaan menyikat gigi yang belum rutin dua kali sehari dengan benar, serta konsumsi makanan manis yang berlebihan menjadi faktor utama permasalahan tersebut. Melalui pendekatan yang interaktif dan menyenangkan, “Dokter Gigi Kecil” bertujuan untuk membekali anak-anak dengan pengetahuan, keterampilan, serta membentuk kebiasaan baik dalam merawat kesehatan gigi dan mulut mereka. Kegiatan ini dilaksanakan di Panti Asuhan Yatim Putri Aisyiyah Yogyakarta, dengan sasaran utama yaitu 20 anak berusia 7 hingga 15 tahun. Peserta dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok kecil (usia 7–13 tahun) dan kelompok besar (usia 14–15 tahun), agar materi dan metode penyampaian dapat disesuaikan dengan usia dan tingkat pemahaman masing-masing. read more

Kampung Binaan 2025: Senyum Cerah Tanpa Sakit Gigi di Dusun Ngandong

Kesehatan gigi dan mulut menjadi salah satu aspek kesehatan yang penting untuk diperhatikan. Sayangnya, tingkat kesehatan gigi di kalangan masyarakat masih rendah yang disebabkan oleh jauhnya akses pelayanan kesehatan dan kurangnya pengetahuan mengenai perawatan gigi. Hal ini menjadi peluang bagi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada dalam merancang program inovatif yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut melalui program Kampung Binaan 2025 dalam tema “Senyum Sehat, Masyarakat Hebat”. read more

UGM Relationship: BEM KM FKG UGM X BEM FEB UGM

Hari Sabtu, 3 Mei 2025, telah diselenggarakan kegiatan UGM Relationship x Faculty Link yang merupakan program kerja dari Departemen Jaringan BEM KM FKG UGM dan Departemen Hubungan dan Diplomasi Eksternal BEM FEB UGM di Auditorium Learning Center FEB UGM. Kegiatan kunjungan kali ini mengambil tema “Learn, Link, and Level-up” dan dihadiri oleh perwakilan dari masing-masing departemen dari kedua BEM. Tema ini diambil dengan tujuan agar BEM FEB UGM dan BEM KM FKG UGM dapat berkesempatan untuk bertukar insight, pengalaman, relasi dan meningkatkan kualitas organisasi masing-masing. Sesuai dengan tema yang diambil, tentunya dari masing-masing pihak menginginkan output yang baik, yang pastinya akan berdampak baik bagi internal masing-masing BEM. read more

Gigi Kuat, Tumbuh Hebat: Aksi MBG vs Stunting

Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis dalam jangka panjang, sehingga anak memiliki tinggi badan yang lebih rendah dari standar usianya. Kondisi ini biasanya mulai terjadi sejak bayi masih dalam kandungan akibat ibu yang kurang nutrisi selama kehamilan, dan berlanjut selama masa tumbuh kembang anak.

Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya stunting meliputi:

  • Asupan gizi yang kurang: Rendahnya akses terhadap makanan bergizi, kurangnya asupan vitamin dan mineral, serta buruknya keragaman pangan dan sumber protein hewani.
  • Kondisi ibu selama kehamilan dan laktasi: Ibu yang mengalami malnutrisi, remaja, atau memiliki postur tubuh pendek sangat berpengaruh pada pertumbuhan anak.
  • Sanitasi dan akses air bersih yang buruk: Lingkungan yang tidak higienis meningkatkan risiko infeksi berulang yang menghambat penyerapan nutrisi anak.
  • Infeksi kronis dan penyakit bawaan: Penyakit seperti tuberkulosis, diare kronis, alergi susu sapi, penyakit jantung bawaan, dan thalasemia dapat menyebabkan stunting.
  • Kurangnya stimulasi psikososial dan pola asuh yang kurang baik: Stimulasi yang kurang dapat memengaruhi perkembangan anak secara keseluruhan.
  • Faktor sosial ekonomi dan lingkungan: Kemiskinan, rendahnya pendidikan ibu, pekerjaan ibu, pendapatan keluarga, jumlah anggota rumah tangga, dan pola asuh turut berperan.

Pencegahan stunting perlu dilakukan sejak masa kehamilan dengan memastikan ibu mendapatkan asupan gizi yang cukup, pemeriksaan kandungan rutin, pemberian ASI eksklusif, pemberian makanan pendamping ASI yang bergizi, serta menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan anak secara menyeluruh. read more

Grand Launching BEM KM FKG UGM 2025 Kabinet Karya Cita

Sabtu, 8 Maret 2025, menjadi momen bersejarah bagi Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (BEM KM FKG UGM). Bertempat di Auditorium Gedung Margono Soeradji, acara Grand Launching BEM KM FKG UGM Kabinet Karya Cita berlangsung dengan penuh semangat dan antusiasme. Bukan sekedar seremoni, Grand Launching ini menjadi wadah pengenalan sekaligus peresmian Kabinet baru yang akan menjalankan roda organisasi selama satu tahun kedepan. Dengan dihadiri 213 tamu, termasuk 35 tamu dari luar FKG UGM. Acara ini menjadi bukti nyata kolaborasi dan keterbukaan BEM KM FKG UGM dalam membangun sinergi dengan berbagai pihak. read more

PENDIDIKAN DAN KESEHATAN DINOMORDUAKAN, NASIB MAHASISWA MEDIKA DIUJUNG TANDUK

Urgensi Kesehatan Sebagai Prioritas Utama

Pengelolaan terkait sistem kesehatan di Indonesia telah diatur melalui Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, yang menyatakan bahwa kesehatan di Indonesia telah diakui sebagai hak asasi manusia dan merupakan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia. Undang-undang ini menegaskan bahwa setiap warga negara berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau. Selain itu, pemerintah pusat dan daerah memiliki tanggung jawab untuk menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan yang memadai dan merata di seluruh wilayah Indonesia.  read more

Dentisia Edisi 2 Tahun 2024

Dentisia merupakan majalah yang secara rutin diterbitkan oleh Departemen Media dan Informasi BEM KM FKG UGM setiap enam bulan sekali dalam satu periode kepengurusan. Pada Dentisia edisi kedua di tahun 2024 ini, Dentisia kembali hadir dengan menyajikan konten dan rubrik yang menarik, faktual, dan aktual yang disertai tampilan majalah terbaru. Kali ini, Dentisia menyajikan tema “The Endless Interweaving of Connections”. Tema ini menyoroti ide bahwa meskipun masa kepengurusan Kabinet Harmoni Bhirawa berakhir, hubungan yang telah terbentuk selama masa kepengurusan tetap bertahan dan terus berkembang. Selain itu, kolaborasi, solidaritas, dan persahabatan yang telah terjalin tetap berlanjut membawa dampak positif dan kesinambungan bagi masa depan. read more

Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Nasional

Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Nasional

Setiap tanggal 12 September, diperingati sebagai Hari Kesehatan Gigi dan Mulut Nasional. Hari peringatan ini pertama kali digagas oleh Menteri Kesehatan RI pada tahun 2011, yaitu Dr. dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, M.P.H. Tujuan dari diciptakannya hari peringatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia mengenai pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut sehingga mencegah terjadinya masalah gigi dan mulut di masa mendatang.

Data kasus gilut di indonesia read more

HARI HEPATITIS SEDUNIA

Jangan Sampai Sakit Hati!

Hepatitis merupakan radang pada hati yang dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti, infeksi virus, konsumsi alkohol, dan penggunaan obat-obatan tertentu. Hepatitis yang paling umum adalah Hepatitis A, B, C, D, dan E. Hepatitis B dan C merupakan penyebab utama kematian akibat kanker hati. Hari Hepatitis Sedunia diperingati setiap tanggal 28 Juli untuk meningkatkan kesadaran tentang virus hepatitis. Penyakit ini telah memengaruhi ratusan juta nyawa di dunia. Peringatan ini bertujuan untuk mendorong pencegahan, diagnosis, dan pengobatan hepatitis. read more

Kajian Hari Kemerdekaan Indonesia

Hari Kemerdekaan Indonesia adalah hari  yang memperingati proklamasi kemerdekaan

Bangsa Indonesia pada tanggal 17 Agustus. Hari ini menandakan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda dan Jepang. Proklamasi kemerdekaan Indonesia yang dibawakan oleh Ir. Soekarno menandai berdirinya negara Indonesia yang merdeka dan berdaulat. Selama lebih dari tiga abad, Indonesia berada di bawah kendali Belanda. Melalui VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie), Belanda menguasai sebagian besar wilayah Nusantara sejak awal abad ke-17. Setelah VOC mengalami kebangkrutan, pemerintah Belanda mengambil alih dan langsung mengelola wilayah ini sebagai koloni pada tahun 1800. Selama Perang Dunia II, Jepang menginvasi Indonesia, mengakhiri kekuasaan Belanda pada tahun 1942. Pada masa pendudukan Jepang, banyak tokoh nasionalis Indonesia mendapatkan peluang untuk memperjuangkan kemerdekaan dengan lebih leluasa. Setelah Jepang menyerah kepada Sekutu pada 15 Agustus 1945, Indonesia mengalami kekosongan kekuasaan. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh para pemimpin nasionalis, seperti Soekarno dan Mohammad Hatta, untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Pada 17 Agustus 1945, Sukarno dan Hatta membacakan teks Proklamasi di Jakarta, yang menandai berdirinya Republik Indonesia. Proklamasi ini merupakan puncak dari perjuangan panjang Bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaannya. read more