[Kajian Tematik] Hari Tanpa Tembakau Sedunia

Hari Tanpa Tembakau Sedunia pertama kali dimulai pada tahun 1987 dan diprakarsai oleh negara-negara anggota organisasi kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO). Hari tanpa tembakau sedunia diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan bahaya yang disebabkan oleh produk tembakau terhadap  manusia, kesehatan masyarakat, komunitas, dan lingkungan. Hari Tanpa Tembakau Sedunia selalu diperingati setiap tanggal 31 Mei. Hal ini diselenggarakan untuk dapat meningkatkan kesadaran manusia tentang risiko kesehatan akibat dari penggunaan tembakau dan sekaligus dapat mengadvokasi kebijakan yang efektif untuk mengurangi konsumsi tembakau di seluruh dunia.

Organisasi Kesehatan Dunia telah melaporkan adanya 8 juta kematian setiap tahun akibat konsumsi produk tembakau. Segala bentuk produk tembakau merupakan hal yang berbahaya dan tidak ada tingkat paparan tembakau yang aman untuk dikonsumsi. Produk tembakau antara lain rokok, tembakau pipa air, cerutu, tembakau panas, tembakau linting sendiri, tembakau pipa, bidis dan kreteks, serta produk tembakau tanpa asap. Merokok merupakan bentuk penggunaan tembakau yang paling umum di seluruh dunia dan penyebab utama yang dapat mengakibatkan gangguan pernapasan seperti penyakit paru obstruktif kronik, tuberkulosis, dan penyakit paru-paru lainnya. Selain itu, perokok pasif adalah seseorang yang terdampak oleh asap yang memenuhi restoran, kantor, rumah, atau ruang tertutup lainnya ketika terdapat seseorang yang menghisap produk tembakau di area tersebut. Paparan asap rokok sama berbahayanya seperti perokok aktif. Perokok pasif dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular dan penyakit pernafasan yang serius, seperti penyakit jantung koroner dan kanker paru-paru, dan sejauh ini telah menewaskan sekitar 1,3 juta jiwa setiap tahunnya. Oleh karena itu, sejak tahun 2008, WHO melarang segala jenis iklan atau promosi tembakau.      

Menurut data Riset Kesehatan Dasar Nasional (Riskesdas) 2018, prevalensi perokok anak usia 10-18 tahun meningkat dari 7,2% pada tahun 2013 menjadi 9,1%. Rinciannya, 5,3% dari anak-anak usia tersebut merokok setiap hari dan 3,8% merokok sesekali. Data tersebut juga menunjukkan bahwa 19,2% pelajar, 38,3% anak laki-laki, dan 2,4% anak perempuan saat ini merokok. Situasi ini sangat mengkhawatirkan mengingat Indonesia saat ini berada dalam periode bonus demografi, di mana jumlah penduduk usia produktif lebih besar dibandingkan dengan penduduk usia tidak produktif. 

 

Pemerintah menargetkan dalam RPJMN 2020-2024 untuk menurunkan prevalensi perokok anak menjadi 8,7% pada tahun 2024. Tanpa sumber daya manusia yang sehat, kompeten, dan terampil, bonus demografi ini justru bisa menyebabkan peningkatan angka pengangguran dan penurunan produktivitas masyarakat Indonesia.

Pada peringatan Hari Tanpa Tembakau ini, mari kita bersama-sama mengambil langkah proaktif untuk mencegah kecanduan tembakau pada usia muda. Sebagai generasi penerus bangsa, kita memiliki tanggung jawab besar untuk melindungi generasi masa depan dari bahaya yang ditimbulkan oleh tembakau. Melalui edukasi, dukungan, dan kebijakan yang tepat, kita dapat menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas dari tembakau. Mari kita dorong para remaja untuk memilih gaya hidup yang lebih sehat dan berkontribusi pada terciptanya masyarakat yang lebih produktif dan sejahtera. Bersama, kita bisa membuat perubahan positif dan melindungi kesehatan anak-anak kita. []

 

Daftar Pustaka

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2019, Laporan Nasional Riskesdas 2018. Jakarta Pusat: Lembaga Penerbit Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

UICC, 2024, World No Tobacco Day, https://www.uicc.org/what-we-do/thematic-areas/tobacco-control/world-no-tobacco-day.

Detikjatim, 2023, Hari Tanpa Tembakau: Ini Bahaya Tanam Tobacco yang Jarang Disadari, https://www.detik.com/jatim/berita/d-6748928/hari-tanpa-tembakau-ini-bahaya-tanam-tobacco-yang-jarang-disadari.

World Health Organization, 2023, Tobacco, https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/tobacco.

Yayasan Lentera Anak – Harapan Penurunan Prevalensi Perokok Anak Bersama Menkes Baru (no date) Yayasan Lentera Anak – Harapan Penurunan Prevalensi Perokok Anak Bersama Menkes Baru, Available at: https://www.lenteraanak.org//content/berita_terkini/hara-pan. _penurunan_prevalensi_perokok_anak_bersama_menkes_baru.

Leave a Reply

Your email address will not be published.