Hari Donor Darah Sedunia
Pada Majelis Kesehatan Dunia ke-58 yang diselenggarakan pada bulan Mei tahun 2005, World Health Assembly dan para menteri kesehatan dari seluruh dunia sepakat untuk menyatakan komitmen dan dukungan terhadap donor darah dan menetapkan hari donor darah sedunia pada 14 Juni setiap tahunnya. Ketetapan ini didukung oleh beberapa organisasi kesehatan dunia antara lain WHO, Federasi Internasional Palang Merah, dan Perhimpunan Internasional Transfusi Darah (PAHO, 2024).
Donor darah penting untuk dilakukan karena banyak manfaat yang didapatkan. Dengan donor darah, kita membantu sesama yang membutuhkan transfusi darah serta memberikan kontribusi baik bagi tubuh diri sendiri. Selain dapat mengontrol organ tubuh terhadap suatu penyakit, donor darah juga dapat bermanfaat sebagai media untuk pemeriksaan diri mengenai kondisi tubuh (Kementerian Agama Indragiri Hulu, 2019).
Gambar 1.1 Data pendonor darah di wilayah DIY pada tahun 2022
Gambar 1.2 Data stok darah di tahun 2024 dari PMI
Terdapat masalah dan tantangan ketika dilakukan donor darah, salah satunya adalah donor darah ditolak. Beberapa penyebab donor darah ditolak antara lain: berat badan kurang dari 45 kg, usia kurang dari 17 tahun, kadar Hb rendah (12,5gr/dL), memiliki riwayat media lain seperti hipertensi, hipotensi, minum obat, dan kadar Hb tinggi lebih dari 17 gr/dL, perilaku seksual tinggi (homoseksual), tato/tindik kurang dari 6 bulan, pengguna jarum suntik (penasun), serta riwayat bepergian ke daerah endemis malaria, negara dengan kasus HIV tinggi, negara dengan kasus sapi gila.
Donor darah memberikan banyak manfaat bagi pendonor. Diantaranya adalah menurunkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah, menurunkan risiko kanker, menurunkan berat badan, mendeteksi penyakit serius, memperpanjang usia dan membuat sehat secara psikologis. Kegiatan donor darah dapat menjunjung tinggi semangat kebersamaan dan nilai kemanuasiaan untuk membantu seluruh umat manusia yang berasal dari latar belakang yang berbeda-beda (Sahrir, dkk., 2022). Dengan mendonorkan darah secara rutin setiap 3 bulan sekali, tubuh akan terpacu memproduksi sel-sel darah merah baru. Seperti diketahui, sel darah merah berperan dalam oksigenasi dan pengangkutan sari-sari makanan. Dengan demikian fungsi darah menjadi lebih baik sehingga donor menjadi sehat. Selain itu, kesehatan pendonor akan selalu terpantau karena setiap kali donor (Harsiwi dan Arini, 2018).
Berdasarkan website PMI tertulis bahwa syarat menjadi seorang pendonor adalah sehat jasmani dan rohani; Usia 17 sampai dengan 60 tahun dan sampai 65 tahun untuk pendonor darah yang sudah rutin mendonorkan darahnya sampai akhirnya berhenti atas pertimbangan dokter; Berat badan minimal 45 Kg; Tekanan darah normal (Sistole 100 – 180 dan Diastole 70 – 100); Kadar haemoglobin 12,5-17,0 gr/dL%; Demi keamanan dan keselamatan pendonor sesuai dengan PERMENKES 91 Tahun 2015 interval waktu sejak donor darah terakhir minimal 2 bulan.
Setiap menit terdapat 1 (satu) Orang yang membutuhkan transfusi darah di Indonesia. Oleh karena itu, setetes darah dari pendonor sangatlah berharga untuk mereka. Dalam rangka memperingati Hari Donor Darah Sedunia, mari bersama-sama kita menjadi pahlawan kehidupan dengan mendonorkan darah. Satu kantong darah kamu bisa menyelamatkan hingga tiga nyawa!
APA KATA MEREKA?
“Donor darah merupakan perbuatan yang sangat mulia. Dengan mendonorkan 1 kantung darah anda, terdapat nyawa atau kesehatan seseorang yang anda selamatkan. Diperingatinya Hari Donor Darah Sedunia, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya donor darah dan sebagai bentuk apresiasi terima kasih kepada para pendonor darah sukarela atas kontribusi mereka yang tidak ternilai. Yuk donor darah! Wujudkan bukti nyata cinta kasihmu kepada sesama.”
Fitriana Mahardika
HG 2022, Pendonor
“Selamat Hari Donor Darah Sedunia!
Mari kita bersama-sama mengapresiasi semua pahlawan donor darah yang dengan sukarela memberikan setetes kehidupan. Donor darah adalah tindakan mulia yang bisa menyelamatkan banyak nyawa. Terima kasih kepada semua yang telah berdonasi dan teruslah berbagi kasih dengan mendonorkan darah.
Harapan saya ke depan adalah semakin banyak orang yang menyadari pentingnya donor darah. Semoga semakin banyak kampanye dan edukasi yang dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebutuhan darah yang mendesak di rumah sakit. Dengan partisipasi aktif dari masyarakat, kita dapat memastikan stok darah selalu tersedia bagi mereka yang membutuhkan. Mari kita jadikan donor darah sebagai bagian dari gaya hidup sehat.”
Aziz Dwi Laksono
HG 2022
“Hari Donor Darah Sedunia menjadi momen untuk merefleksikan aksi solidaritas luar biasa, di mana setetes darah kita mampu menyelamatkan nyawa orang lain. Mari jadikan momen ini sebagai pengingat untuk meningkatkan kesadaran kita tentang pentingnya donor darah. Donor darah aman, nyaman, menyehatkan, dan bisa menjadi gaya hidup mulia yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Dengan semangat kebersamaan, kita wujudkan mimpi tercapainya kemandirian darah nasional dan ciptakan budaya saling tolong menolong melalui setetes darah yang penuh makna.”
Yoana Valois
PDG 2022
Daftar Pustaka
Kementrian Agama Kabupaten Indragiri Hulu, 2021, Pentingnya Kita Untuk Mendonorkan Darah, diakses dari : https://inhu.kemenag.go.id/home/single_blog/1282. Palang Merah Indonesia, 2024, Data Stock Darah, diakses dari : https://ayodonor.pmi.or.id.
Harsiwi, U. B., dan Arini, L. D. D., Tinjauan Kegiatan Donor Darah Terhadap Kesehatan di PMIKaranganyar, Jawa Tengah Tahun 2018, INFOKES, 8(1): 50-56.
Mamoribo, Sherly N., Rumbiak, Helmin, 2024, Perilaku Remaja Asrama Biak Tentang Donor Darah, Syntax Idea, Vol. 6, hal 220.
Pan American Health Organization, 2024, World Blood Donor Day 2024, diakses dari : https://www.paho.org/en/campaigns/world-blood-donor-day-2024.
Sahrir, H., Zainuddin, R., dan Rumbia, R., 2022, Donor Darah dengan tema Setetes Darah dapat Menyelamatkan Satu Nyawa Saudara Kita, Jurnal Pengabdian Ilmu Kesehatan, 2(2): 86-91.