Kajian Hari Kemerdekaan Indonesia

Hari Kemerdekaan Indonesia adalah hari  yang memperingati proklamasi kemerdekaan

Bangsa Indonesia pada tanggal 17 Agustus. Hari ini menandakan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda dan Jepang. Proklamasi kemerdekaan Indonesia yang dibawakan oleh Ir. Soekarno menandai berdirinya negara Indonesia yang merdeka dan berdaulat. Selama lebih dari tiga abad, Indonesia berada di bawah kendali Belanda. Melalui VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie), Belanda menguasai sebagian besar wilayah Nusantara sejak awal abad ke-17. Setelah VOC mengalami kebangkrutan, pemerintah Belanda mengambil alih dan langsung mengelola wilayah ini sebagai koloni pada tahun 1800. Selama Perang Dunia II, Jepang menginvasi Indonesia, mengakhiri kekuasaan Belanda pada tahun 1942. Pada masa pendudukan Jepang, banyak tokoh nasionalis Indonesia mendapatkan peluang untuk memperjuangkan kemerdekaan dengan lebih leluasa. Setelah Jepang menyerah kepada Sekutu pada 15 Agustus 1945, Indonesia mengalami kekosongan kekuasaan. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh para pemimpin nasionalis, seperti Soekarno dan Mohammad Hatta, untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Pada 17 Agustus 1945, Sukarno dan Hatta membacakan teks Proklamasi di Jakarta, yang menandai berdirinya Republik Indonesia. Proklamasi ini merupakan puncak dari perjuangan panjang Bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaannya.

Hari Kemerdekaan Indonesia juga dirayakan dengan berbagai kegiatan dan tradisi yang

berhubungan dengan nasionalisme warga Indonesia. Kegiatan yang biasa dilakukan adalah :

  1. Upacara Bendera

Dilakukan dengan cara pengibaran bendera Merah Putih di berbagai instansi

pemerintah, sekolah, dan tempat-tempat umum. Upacara kenegaraan yang paling terkenal diadakan di Istana Merdeka yang dipimpin oleh Presiden.

  1. Pawai & Lomba

Biasanya di beberapa daerah akan diadakan pawai budaya atau karnaval yang

menampilkan pakaian adat, kendaraan hias, dan berbagai pertunjukan seni. Dan ada juga lomba tradisional, seperti balap karung, panjang pinang, dan lain-lain, yang diadakan di kampung-kampung atau lingkungan RT/RW.

  1. Bersilaturahmi

Hari Kemerdekaan juga menjadi kesempatan untuk bertemu dan saling kenal

orang-orang disekitar kita. Masyarakat saling berbincang dan mempererat hubungan sosial. Selain itu, banyak juga yang memanfaatkan hari kemerdekaan ini untuk berkumpul bersama keluarga, teman, dan kerabat dekat, baik melalui kegiatan-kegiatan kecil, seperti makan bersama atau hanya sekedar bercengkerama.

Di masa kini, perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia tidak hanya dilakukan secara fisik, tetapi juga merambah ke dunia digital. Generasi muda turut ambil bagian dengan cara- cara modern, seperti membuat video, dan postingan yang mengajak untuk tetap menjaga semangat nasionalisme di tengah arus globalisasi.

Sebagai mahasiswa, mengimplementasikan nilai-nilai Hari Kemerdekaan Indonesia dalam kehidupan kampus merupakan bentuk konkret dari menghargai perjuangan para pahlawan bangsa. Mahasiswa adalah agen perubahan yang memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan mengembangkan semangat kemerdekaan melalui berbagai aktivitas, seperti terlibat dalam organisasi kemahasiswaan, aktif dalam kegiatan sosial, dan mempromosikan kebersamaan serta toleransi di lingkungan kampus. Nilai-nilai, seperti kerja keras, solidaritas, dan cinta tanah air dapat diterapkan dalam aspek kehidupan akademik dan sosial mahasiswa. Misalnya, dengan mengadakan diskusi atau seminar yang membahas isu-isu kesehatan, mahasiswa dapat meningkatkan kesadaran kritis terhadap pentingnya persatuan dan kontribusi nyata dalam pembangunan bangsa

 

Sebagai mahasiswa, mengimplementasikan nilai-nilai Hari Kemerdekaan Indonesia dalam kehidupan kampus merupakan bentuk konkret dari menghargai perjuangan para pahlawan bangsa. Mahasiswa adalah agen perubahan yang memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan mengembangkan semangat kemerdekaan melalui berbagai aktivitas, seperti terlibat dalam organisasi kemahasiswaan, aktif dalam kegiatan sosial, dan mempromosikan kebersamaan serta toleransi di lingkungan kampus. Nilai-nilai, seperti kerja keras, solidaritas, dan cinta tanah air dapat diterapkan dalam aspek kehidupan akademik dan sosial mahasiswa. Misalnya, dengan mengadakan diskusi atau seminar yang membahas isu-isu kesehatan, mahasiswa dapat meningkatkan kesadaran kritis terhadap pentingnya persatuan dan kontribusi nyata dalam pembangunan bangsa.

 –00–

DAFTAR PUSTAKA

Kahin, G.M. (1952). Nationalism and Revolution in Indonesia. Cornell University Press.https://www.bhinneka.com/blog/7-kegiatan-yang-bisa-kamu-lakukan-untuk-memeriahkan-hut-kemerdekaan-ri/

Kartodirdjo, S. (2005). Pengantar Sejarah Indonesia Baru: 1500-1900. Gramedia Pustaka Utama.

Ricklefs, M.C. (2008). A History of Modern Indonesia since c.1200. Stanford University Press.

Wibisono, S. (2017). Mahasiswa dan Perubahan Sosial di Indonesia. Penerbit Buku Kompas.

Leave a Reply

Your email address will not be published.