Berkiprah Lebih Melalui Move On

Berkiprah Lebih Melalui Move On (Fita – Chandra – Zahra – Gisma – Grace – Dian)

Dokter gigi dan alat-alatnya bagaikan satu tubuh yang tidak dapat dipisahkan. Tanpa alat- alat kedokteran gigi, dokter gigi tidak dapat bekerja dengan maksimal. Alat-alatnya pun perlu dijaga kondisi fisik serta kebersihannya supaya tidak rusak dan aman digunakan ke pasien.

Berangkat dari kesadaran tersebut, drg. Riki Novianto, Sp.Pros (Alumni FKG UGM Angkatan 2004) terdorong untuk membuat wadah untuk alat-alat kedokteran gigi berupa tas diagnostic set, dental box, dan bur wallet. Berlabelkan Move On, ketiga produk tersebut didesain kreatif, unik dan fashionable. “Susah mencari tempat untuk alat diagnostik agar tidak tercecer dan model gigi tidak rusak karena terbentur-bentur. Ditambah lagi saya punya passion jualan dan bikin barang unik”, ujarnya ketika ditanya alasannya berwirausaha.

Move On didirikan pada 2008. Kala itu, istri drg. Riki sedang butuh dana untuk KKN. Setelah vakum sekitar 4 tahun setelah pendiriannya, Move On mulai mengepulkan asapnya lagi. Digawangi 3 orang saja (drg. Riki, istrinya, dan drg. Dita), Move On memasarkan produknya dengan system pre- order dan uang DP digunakan untuk produksi, selain itu juga dengan mengajak perwakilan mahasiswa dari masing masing angkatan untuk menjadi reseller ataupun distributor. Setelah berjalan kurang lebih 6 bulan atau sekitar awal 2013, sistem berubah menjadi ready stock mengingat pemasaran online yang sudah semakin luas. Tidak tanggung-tanggung, produk Move On sudah digunakan oleh dokter gigi – dokter gigi di Banjarmasin, Bali, Makassar, Aceh dan hampir seluruh kota di pulau Jawa. Omzetnya kini mencapai 2-9 juta rupiah per bulan dengan keuntungan bersih 30-40%.

Ada suka, tentu ada duka. Pernah suatu ketika, Move On mengalami kerugian hingga jutaan rupiah karena terjadi kesalahan produksi bur wallet. Untuk menjaga kualitas, bur wallet tersebut tidak jadi dipasarkan. Move On memang memiliki standar yang tinggi untuk setiap produknya. Kendala lainnya yaitu lingkup pemasaran yang dirasa masih sempit karena sistem marketing belum optimal. Juga, di tengah kesibukannya sebagai dokter gigi spesialis, drg. Riki kadang terkendala masalah waktu untuk menjalankan Move On. Meski begitu, dokter gigi asal Cirebon ini akan segera merilis 2 produk baru dalam waktu dekat.

Kisah drg. Riki adalah sebuah contoh, bahwa menjadi dokter gigi dapat membuka pintu- pintu wirausaha yang sebelumnya masih terkunci. Kejelian Drg. Riki melihat peluang tidak hanya dapat membantunya dalam hal finansial, tetapi juga membantu dokter lain untuk menyimpan alat- alatnya supaya pelayanan yang diberikan pada pasien dapat maksimal. Sehingga, kiprah Drg. Riki tidak berhenti hanya pada pasien-pasien yang ditanganinya, tetapi juga pada dokter-dokter gigi yang memakai produknya. – KWR

Leave a Reply

Your email address will not be published.