Peliputan mengenai PPSMB UGM 2022 yang telah dilaksanakan secara luring setelah 2 tahun sebelumnya daring.
Pelatihan Pembelajar Sukses bagi Mahasiswa Baru atau yang lebih dikenal dengan PPSMB UGM, pada tahun ini dilaksanakan secara luring. Dengan mengangkat tema “Bakti Gadjah Mada, Pilar Intelektual Nusantara”, PPSMB UGM 2022 berhasil dilaksanakan dengan sangat meriah dan membuat takjub khalayak ramai. Dimulai pada tanggal 1 Agustus 2022 yang berlangsung selama 6 hari, di mana hari pertama merupakan Upacara Pembukaan PPSMB UGM 2022 dan PPSMB Universitas, kemudian hari kedua melanjutkan PPSMB Universitas, hari ketiga dan keempat dilaksanakan PPSMB Fakultas, hari kelima merupakan PPSMB Soft-Skills yang dilanjutkan pada hari keenam sekaligus Penutupan PPSMB UGM 2022. Dikutip dari laman web PPSMB UGM, seluruh kegiatan ini merupakan bagian dari proses pendidikan di UGM dalam rangka menyiapkan Gadjah Mada Muda sebagai pembelajar sukses dengan cara membentuk karakter agar siap menjadi pemimpin bangsa di masa depan.
PPSMB UGM merupakan salah satu acara terbesar yang dilaksanakan di UGM, oleh karena itu perwakilan staf Departemen Media dan Informasi BEM KM FKG UGM menghadiri acara Penutupan PPSMB UGM 2022 untuk mewawancarai beberapa Gamada, yaitu Wita (Higiene Gigi), Nisa (Hukum), dan Tofa (Farmasi).
Pada hari terakhir PPSMB, Gamada mendapatkan materi Soft-Skills yaitu tentang self care yang meliputi topik pengelolaan diri, coping mechanism, relasi positif, komunikasi asertif dan perilaku proaktif. Kemudian dilanjutkan dengan Upacara Penutupan yang berlangsung di Lapangan Pancasila dan pembentukan formasi serta tarian selebrasi. Dalam wawancara tersebut, kami bertanya kepada narasumber mengenai kegiatan yang paling mengesankan selama PPSMB berlangsung dan jawaban yang diberikan pun beragam. Bagi Wita, kegiatan yang paling mengesankan yaitu ketika diskusi dan tepuk-tepuk yang diajarkan oleh co-fasilitator di kelas. Namun, tepuk-tepuk tersebut bukanlah hal yang sepele, melainkan menantang Gamada untuk fokus. Kemudian bagi Nisa, yang paling mengesankan adalah saat PPSMB Soft-Skills dengan materinya yang sangat bermanfaat untuk para mahasiswa/i baru yang sedang bertransformasi dari masa sekolah ke masa perkuliahan. Berbeda lagi dengan Tofa, ia berpendapat yang paling mengesankan yaitu saat penutupan PPSMB, karena seluruh Gamada 2022 membaur menjadi satu di Lapangan Pancasila. “Keren deh, pokoknya!”, ujar Tofa.
Dalam PPSMB, Gamada tidak hanya mendapat keseruan semata, namun tentu saja akan mendapat hal yang bermanfaat. Menurut yang kami ringkas dari narasumber, hal tersebut meliputi pengetahuan yang lebih dalam tentang UGM, ilmu mengenai ‘how to survive’ di dunia perkuliahan yang jelas berbeda dengan dunia sekolah, teman baru yang membuat relasi semakin luas, serta tentunya dapat bertemu dengan banyak orang yang luar biasa seperti profesor, doktor, bahkan pejabat negara.
Selama ini, ospek perkuliahan seringkali dicap ‘kejam’ oleh para mahasiswa/i baru. Namun, apakah PPSMB UGM seperti itu? Tentu saja tidak. Menurut narasumber kami, co-fasilitator PPSMB sangat baik, sabar, dan ramah. PPSMB dilaksanakan tanpa adanya kekerasan verbal maupun non-verbal. Para Gamada pun merasa dijaga, disayang, serta dibimbing dengan sepenuh hati. Bahkan, beberapa Gamada sudah berminat untuk menjadi panitia PPSMB tahun depan, lho.
Selain itu, kami berhasil mendapat pendapat dari sudut pandang co-fasilitator. Narasumber kami ada Aisyah (Higiene Gigi) dan Enas (Elektronika dan Instrumentasi). Menurut narasumber, menjadi panitia di PPSMB PALAPA sangatlah worth it, karena disitu menjadi tempat untuk bertemu keluarga baru, belajar dan berdinamika bersama dengan orang baru, dan tentunya dapat menjadi pendamping para Gamada 2022 yang pertama kali merasakan perkuliahan. Dan selama persiapan juga banyak terjadi suka dan duka, dimulai dari duka yang harus merelakan waktu bersama keluarga sampai waktu untuk belajar bahkan di kampus bisa sampai dini hari. Tapi juga terdapat sukanya karena bertemu dengan teman baru yang mau untuk saling tolong menolong, bekerja sama dan orang-orangnya yang easy going ditambah dengan para Gamada yang kooperatif.
“Jujurly baru kali ini masuk ke kepanitiaan yang orang-orangnya tuh welcome banget dan saling merangkul,” jawab Aisyah. Dengan kepadatan pelatihan roleplay bagi co-fasilitator yang tidak bisa diungkapkan ini membuat mereka para co-fasilitator dari setiap gugusnya semakin bersatu dengan berbagai keseruan yang ada bahkan bisa dikatakan menjadi rumah kedua. “Kalau suruh rate sih, kalau bisa 1000/10. Eh, enggak 1000000/10 karena memang seseru itu sampe aku speechless,” ucap Enas.
Harapan Wita, Nisa, dan Tofa terhadap PPSMB yaitu semoga PPSMB selalu menjadi acara yang meninggalkan kesan di hati para Gamada selanjutnya dan jadikan acara PPSMB UGM sebagai momentum bagi Gamada untuk mengenali nilai-nilai ke-UGM-an serta jati diri UGM agar kedepannya Gamada 2023 bisa mengimplementasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan dari co-fasilitator berharap PPSMB PALAPA 2023 bisa lebih baik dari PPSMB PALAPA 2022, semoga bisa makin pecah serta memorable bagi setiap orang baik itu peserta, panitia ataupun penontonnya. Lalu dari panitia berharap Gamada 2022 dapat menjadi mahasiswa/i yang membanggakan serta berprestasi dan semoga PPSMB PALAPA menjadi kenangan yang tak pernah terlupakan hingga akhir. Dan sebagai closing statement, “Karena Palapa gak pernah memilih pundak yang salah,” ujar Enas.